logo

8 Mitos dan Fakta Seputar Program Bayi Tabung yang Harus Anda Ketahui!

8 Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung yang Harus Anda Ketahui!

Program bayi tabung merupakan salah satu teknologi reproduksi terbantu untuk pasangan suami istri (pasutri) mendapatkan keturunan. Namun, banyak mitos yang beredar di masyarakat seputar program bayi tabung.

Ahli kandungan yang juga pakar bayi tabung, Dr Ivan Sini Sp.OG, mengatakan, mitos beredar di masyarakat menyebutkan program bayi tabung adalah opsi atau pilihan terakhir. Alhasil, banyak sekali pasangan yang lebih memilih pengobatan alternatif selama bertahun-tahun, namun tidak kunjung membuahkan.

Baca: 8 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Konsultasi ke Klinik Bayi Tabung

Mari kita menguak mitos dan fakta seputar bayi tabung menurut dr. Indra NC Anwar Sp.OG dibawah ini!

Mitos dan Fakta Seputar Program Bayi Tabung yang Beredar di Masyarakat dan Wajib Diketahui



Mitos dan Fakta Bayi Tabung ke-1


Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung yang Beredar di Masyarakat dan Wajib Diketahui

Mitos: Kalau indung telur sering dirangsang dengan obat-obatan hormonal seperti dalam program bayi tabung, maka sel telur akan cepat habis dan lebih cepat menopause.

Fakta: Setiap bulan, pada saat menstruasi, indung telur akan mengeluarkan banyak sel telur dari cadangannya tanpa bisa dikontrol. Dari sekian banyak sel telur tersebut, secara alami hanya satu yang akan tumbuh menjadi matang sampai terjadi ovulasi, dan sel telur lainnya akan mati. Jika pada saat menstruasi dirangsang dengan obat hormon, maka akan lebih banyak sel telur yang bisa tumbuh dan menjadi matang. Jadi, sel telur yang secara alami akan mati, dan dapat tumbuh juga tanpa mengurangi cadangan sel telur di indung telur.

Mitos dan Fakta Bayi Tabung ke-2


Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung yang Beredar di Masyarakat dan Wajib Diketahui

Mitos: Ikut program bayi tabung sudah pasti terjadi kehamilan. Oleh karena itu, kalau mau cepat hamil lebih baik langsung ikut program bayi tabung saja.

Fakta: Program bayi tabung sebenarnya hanya salah satu cara untuk meningkatkan kemungkinan hamil dan merupakan upaya terakhir jika cara-cara lain sudah dilakukan maksimal tetapi belum terjadi kehamilan atau memang ada kelainan yang tidak bisa dikoreksi, sehingga tidak memungkinan kehamilan secara alami atau dengan cara lain. Kemungkinan hamil tergantung pada banyak faktor, terutama usia wanita. Makin tua usia wanita, maka kemungkinan hamil semakin kecil.

Mitos dan Fakta Bayi Tabung ke-3


Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung yang Beredar di Masyarakat dan Wajib Diketahui

Mitos: Pada program bayi tabung bisa di program supaya terjadi hamil kembar.

Fakta: Proses bayi tabung sebenarnya adalah proses melakukan pembuahan di luar tubuh (IN Vitro) supaya diperoleh embrio, yang secara alami proses ini tidak bisa terjadi. Embrio yang diperoleh harus ditransfer kembali ke dalam rahim. Selanjutnya embrio harus berkembang di dalam rahim dan menempel (implantasi) di dinding rahim (endometrium) supaya terjadi kehamilan. Proses implantasi ini terjadi secara alami tanpa dibantu, jika embrio yang ditransfer lebih dari satu maka ada kemungkinan terjadi hamil kembar. Dari data statistik, jika di transfer lebih dari satu embrio, maka kemungkinan hamil tunggal terjadi sekitar 75%, hamil kembar 20%, dan hamil triplet 5%. Jadi, pada program bayi tabung, terjadinya kehamilan kembar tidak bisa direncanakan.

Baca: Pengalaman Sukses Elin Shinta Memiliki Anak Kembar Tiga Melalui Program Bayi Tabung Bersama dr. Indra Nurzam Chalik Anwar, Sp.OG

Mitos dan Fakta Bayi Tabung ke-4


Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung yang Beredar di Masyarakat dan Wajib Diketahui

Mitos: Jika mengikuti program bayi tabung, maka wanita harus istirahat, tidak boleh kerja bahkan harus "bedrest" supaya meningkatkan kemungkinan hamil.

Fakta: Embrio setelah di transfer ke dalam rahim tidak akan pernah bisa keluar kembali dari rongga rahim. Jadi, setelah proses transfer embrio, maka TIDAK ADA LAGI YANG BISA DILAKUKAN ATAU TIDAK DILAKUKAN, supaya terjadi kehamilan.

Baca: Peranan Utama dalam Keberhasilan Menjalani Proses Bayi Tabung

Mitos dan Fakta Bayi Tabung ke-5


Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung yang Beredar di Masyarakat dan Wajib Diketahui

Mitos: Dalam program bayi tabung, supaya telurnya banyak dan bagus, harus banyak makan putih telur setiap hari selama penyuntikan hormon.

Fakta: Pada program bayi tabung diperlukan banyak sel telur supaya peluang kehamilan meningkat. Supaya di peroleh banyak sel telur, maka indung telur harus dirangsang dengan suntikan hormon. Karena dirangsang maka bisa tumbuh sel telur terlalu banyak (hiperstimulasi). Hal ini memicu efek samping yang disebut "Sindroma Hiperstimulasi Ovarium" (SHSO/OHSS). Untuk mengurangi risiko OHSS tersebut, maka dianjurkan untuk banyak makan protein, al. putih telur. Jadi, makan putih telur hanya dianjurkan pada wanita yang berisiko terjadi OHSS dan tidak ada hubungan dengan kualitas sel telur juga bukan untuk menambah banyak sel telur.

Mitos dan Fakta Bayi Tabung ke-6


Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung yang Beredar di Masyarakat dan Wajib Diketahui

Mitos: Salah satu penyebab tidak hamil pada program bayi tabung adalah adanya kekentalan darah. Oleh karena itu, sebelum ikut program bayi tabung perlu diperiksa kekentalan darahnya.

Fakta: Aliran darah ke dinding rahim penting untuk terjadinya kehamilan. Tetapi, yang dimaksud kekentalan darah "Anti Phospholipid Syndrome" tidak menyebabkan sulit hamil atau gagalnya bayi tabung. Tetapi, dapat menghambat perkembangan embrio di dalam rahim sampai dapat menyebabkan kematian embrio atau janin yang tadinya tumbuh normal didalam rahim. Kekentalan darah baru dianjurkan untuk diperiksa jika wanita mengalami keguguran berulang atau kematian janin dalam rahim tanpa sebab jelas. Jadi, tidak dilakukan rutin sebelum mengikuti program kehamilan bayi tabung maupun setelah transfer embrio.

Mitos dan Fakta Bayi Tabung ke-7


Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung yang Beredar di Masyarakat dan Wajib Diketahui

Mitos: Bayi-bayi yang dilahirkan dari program bayi tabung, lebih tinggi kemungkinan mengalami cacat bawaan (kelainan kongenital) dibandingkan bayi-bayi yang dilahirkan dari kehamilan alami.

Fakta: Bayi tabung yang pertama lahir saat ini sudah berumur 41 tahun dan sampai saat ini sudah lebih dari 5 juta bayi yang dilahirkan dari program bayi tabung di seluruh dunia. Dari hasil penelitian yang dilakukan di dunia sejauh ini, ternyata diperoleh hasil kemungkinan terjadinya cacat bawaan pada program bayi tabung tidak menunjukkan perbedaan bermakna dibandingkan kehamilan secara alami. Pada program bayi tabung juga juga memungkinkan untuk memeriksa apakah embrio yang akan ditransfer normal secara kromosom atau tidak sebelum embrio di transfer dengan pemeriksaan PREIMPLANTATION GENETIC TESTING FOR ANEUPLOIDY (PGT-A).

Mitos dan Fakta Bayi Tabung ke-8


Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung yang Beredar di Masyarakat dan Wajib Diketahui

Mitos: Semakin banyak embrio yang di transfer ke dalam rahim pada program bayi tabung, maka kemungkinan hamil semakin besar.

Fakta: Kemungkinan hamil pada program bayi tabung sangat tergantung pada kualitas embrio dan kondisi rahim sang ibu. Dengan teknik kultur embrio yang baik dan teknologi seleksi embrio yang semakin canggih pada saat ini (kultur blastosis, embrioskopi, PGS), maka TRANSFER EMBRIO pun akan menghasilkan kemungkinan hamil yang tinggi dengan kemungkinan hamil kembar yang rendah. Jadi, dimasa kini tidak perlu transfer embrio yang banyak untuk meningkatkan kemungkinan hamil dengan risiko hamil kembar yang meningkat.

Nah, itulah sederet mitos program bayi tabung yang sangat banyak beredar di masyarakat awam dan fakta program bayi tabung menurut para ahli, penelitian dan dr. Indra NC Anwar Sp.OG yang wajib Anda ketahui sekarang juga. Semoga bermanfaat, ya!

Tags

Dokter adalah Hobi, Pengabdian adalah Cita-cita...