Kesuburan dan kemungkinan untuk memiliki anak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Untuk wanita, beberapa faktornya termasuk keseimbangan hormon, siklus menstruasi, dan ovulasi, namun untuk pria, sperma adalah satu-satunya kunci.
Ketika kita memperhatikan kesehatan sperma, Anda harus memikirkan tiga faktor penting ini: jumlah sperma, bentuk (morfologi) sperma, dan gerakan (motilitas) sperma. Jika ada kelainan sperma dari ketiga faktor tersebut, maka Anda memiliki risiko tinggi terhadap kemandulan.
Seperti yang diutarakan oleh dr. Indra NC Anwar Sp.OG terkait banyak pasien yang bertanya melalui DM instagramnya mengenai masalah kelainan sperma dalam kesuburan. Oleh karena itu, mari kita pelajari lebih lanjut mengenai berbagai masalah kelainan sperma dalam kesuburan di bawah ini.
Kelainan dan Masalah Sperma dalam Kesuburan
"Dok, semua hasil pemeriksaan Saya normal. Tapi, suami Saya terdiagnosa memiliki kelainan sperma. Apa yang harus dan sebaiknya kami lakukan..?"
Jaman now, dokter tidak banyak lagi melakukan upaya memperbaiki sperma karena sebagian besar kelainan sperma tidak diketahui penyebabnya.
Sebagian lagi diketahui penyebabnya. Tetapi, tidak bisa diperbaiki dengan teknologi. Yang bisa dilakukan hanya memanfaatkan sperma yang ada untuk membuahi sel-sel telur dengan teknologi.
Istilah-istilah Pada Kualitas Sperma dibawah ini bisa menjadi bahan pemahaman akan kualitas sperma yang baik ataupun buruk.
Asthenozoospermia
Asthenozoospermia adalah gerakan sperma yang bagus dan kurang dari 32%, sebaiknya mengikuti program IVF atau program bayi tabung. Jika lebih dari 32%, masih bisa dilakukan IVI atau program inseminasi.
Azoospermia
Pengertian azoospermia yaitu keadaan tidak ditemukannya sperma pada cairan mani karena 3 hal penting dibawah ini:
- Kegagalan fungsi testis untuk memproduksi sperma yang bisa dilihat dari kadar hormon FSH yang tinggi.
- Tersumbatnya saluran sperma, sehingga sperma yang di produksi tidak bisa keluar. Hal ini bisa dilihat dari kadar hormon FSH yang normal.
- Rendahnya produksi hormon FSH dan LH dari otak yang berfungsi merangsang buah zakar memproduksi sperma.
Cryptozoospermia
Oligozoospermia
Oligozoospermia ialah kadar jumlah sperma dibawah normal. Maksudnya yaitu apabila jumlah sperma dibawah 5 juta, sebaiknya langsung mengikuti program bayi tabung (IVF). Sedangkan, kadar jumlah sperma diatas 5 juta, maka bisa mengikuti IUI (program inseminasi).
Teratozoospermia
Pengertian teratozoospermia merupakan kadar jumlah sperma yang jika dibawah 4%, kemungkinan sperma tidak bisa membuahi sel telur.
Tapi, karena terato bisa berubah pada pemeriksaan berulang maka untuk mengetahui kemampuan sperma membuahi, sebaiknya dilakukan pemeriksaan DNA fregmentasi. Jika hasilnya lebih dari 30%, sebaiknya mengikuti program IVF (bayi tabung).